Feeds:
Posts
Comments

Pengumuman

Halo teman-teman, apa kabar?

 

Tidak terasa sebentar lagi masa jabatan saya sebagai Abang Jakarta 2008 akan segera berakhir, tepatnya pada bulan Juli 2009 mendatang. Sekarang saya sedang giat berpromosi untuk mencari para calon abang Jakarta yang akan menggantikan saya. Bagi yang berminat, jangan ragu untuk mendaftar karena banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari mengikuti kompetisi Abang None Jakarta ini.

 

Untuk yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dan berbagai seluk beluk lainnya tentang Abang None Jakarta, silakan kirimkan email kalian ke:

abangnonejakartapusat2009@yahoo.com

atau langsung ke group facebook kami di:

PEMILIHAN ABANG NONE JAKARTA PUSAT 2009

 

Baiklah, sekian saja dulu informasi dari saya, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

 

Salam Hormat,

Medha Satyarengga

Buku, Meja, Saya

Buku-buku  yang pernah dibaca seseorang akan membentuk pribadinya sedemikian rupa. Sebaliknya, kita dapat mengetahui seperti apa seseorang dari buku-buku yang pernah dibacanya. Berikut ini adalah buku-buku ada di atas meja saya di kamar, semoga dengan adanya daftar buku-buku ini, dapat memberikan gambaran tentang pribadi saya yang belum teman-teman ketahui.

 

Teman-teman dan pembaca yang terhormat perlu mengingat bahwa ada kemungkinan buku-buku ini belum pernah saya baca, atau mungkin bukan buku milik saya, karena daftar dibawah ini hanya mencerminkan buku-buku yang kebetulan berada di atas meja saya saat postingan ini diketik. Buku-buku di bawah ini tersusun dalam dua tumpukan di atas meja saya. Saya menuliskan dalam urutan tumpukan kiri dahulu, lalu dilanjutkan dengan tumpukan sebelah kanan.

 

1. Lagak Jakarta, 100 Tokoh yang Mewarnai Jakarta, karangan Benny & Mice.

2. The Lord of the Rings, The Fellowship of the Ring, karangan J.R.R. Tolkien.

3. The Alchemist, karangan Paulo Coelho.

4. D-Day, karangan Stephen E. Ambrose.

5. La Tahzan, karangan Aidh bin Abdullah Al-Qarni.

6.  Buku Panduan Umum Ras Anjing di Indonesia, karangan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

7. Buku Angkatan 2004, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

8. Kumpulan Cerita Babe (Becanda Ala Betawi), karangan Bang Thabrani.

9. Marketing in Venus, karangan Hermawan Kertajaya.

10. Ikhtisar Kesenian Betawi, karangan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta.

11. Pengantin Betawi, karangan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta.

12. Rumah Adat Betawi, karangan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta.

13. Cerdas Jenaka Ala Nobelis Fisika, Petualangan Hidup Richard P. Feynman.

14. Gamestation Guide: RF Online karangan Gamestation.

15. Citizen Soldiers, karangan Stephen E. Ambrose.

16. Pertarungan Terakhir Hitler: Pertempuran Bulge, karangan Cain.

17. Kopassus: Inside Indonesia’s Special Forces, karangan Ken Conboy.

18. Band of Brothers, karangan Stephen E. Ambrose.

Hampir setiap orang pasti pernah mengalami penyakit ini. Ya, jerawat. Ada yang sudah bebas dari jerawatnya, ada yang masih berkutat dengannya, adapula yang masih sibuk berganti-ganti dokter untuk menyembuhkan jerawatnya. Tanpa kita sadari, jerawat telah menjadi bagian dari hidup kita, namun tidak banyak orang yang mengerti apa itu jerawat sebenarnya.

 

Jerawat dan Komedo

Teman-teman dan pembaca sekalian pasti tidak asing lagi dengan jerawat. Sebagian besar dari kita pasti pernah memiliki paling tidak satu buah jerawat sepanjang hidup kita. Jerawat paling sering ditemukan pada remaja, namun adapula yang menderita jerawat sampai seumur hidupnya. Untuk dapat mengobati dan mencegah jerawat, pertama-tama kita harus mengetahui apa jerawat itu sebenarnya.

 

Kadang-kadang, jerawat sering dibedakan dengan komedo. Orang cenderung menganggap bahwa komedo adalah bintik-bintik hitam di daerah hidung yang harus dikeluarkan agar tidak mengganggu penampilan. Pada kenyataannya, komedo merupakan cikal bakal dari pembentukan jerawat itu sendiri.

 

Kelenjar Minyak

Kulit manusia memiliki berbagai kelenjar yang dapat menghasilkan cairan yang berfungsi untuk melindungi kulit dari berbagai kuman. Salah satu kelenjar itu adalah kelenjar minyak. Pada orang dengan tipe kulit berminyak, produksi minyak dari kelenjar minyak akan bertambah sehingga kulit akan tampak berminyak terutama di daerah yang mengandung banyak kelenjar minyak seperti di daerah wajah. Minyak inilah yang apabila tersumbat di bawah kulit akan menyebabkan komedo terbentuk. Pada mulanya minyak yang tersumbat ini akan berwarna putih, namun ketika sampai ke permukaan kulit akan bereaksi dengan oksigen sehingga akan berwarna hitam seperti komedo yang sehari-hari kita jumpai. Selain karena tipe kulit yang berminyak, produksi kelenjar minyak juga bisa berlebihan karena pengaruh hormon seks (karena inilah jerawat biasanya muncul pada saat pubertas), stres psikologis, makanan tinggi lemak, sering berkeringat, dan lain-lain.

 

Pembentukan Komedo

Mengapa minyak ini dapat tersumbat sehingga akhirnya menjadi komedo? Minyak pada kulit yang normal akan keluar ke permukaan kulit melalui suatu saluran yang bermuara tepat di atas permukaan kulit. Hal apapun yang dapat menyebabkan saluran keluar ini tersumbat akan menyebabkan minyak tersumbat di bawah permukaan kulit dan membentuk komedo. Yang tersering adalah karena  pertumbuhan kulit ari (kulit yang berada di permukaan paling luar) yang berlebihan sehingga kulit menjadi bertumpuk dan akhirnya menyumbat muara saluran kelenjar minyak. Penyebab lain adalah karena pemakaian kosmetik seperti bedak, blush-on, foundation yang berlebihan sehingga menyumbat saluran kelenjar minyak. Debu dan polusi udara juga dapat menyumbat muara saluran kelenjar minyak ini.

 

Pembentukan Jerawat

Lalu mengapa sebuah komedo yang kehitaman  dapat berubah menjadi jerawat yang merah dan menjendol? Hal ini disebakan karena adanya kuman di kulit yang jumlahnya akan meningkat apabila terdapat komedo. Kuman ini dikenal dengan nama Propiobacterium acnes disingkat P. acnes yang memiliki sifat dapat memakan minyak yang terkandung di dalam komedo. Adanya kuman ini di permukaan kulit akan menyebabkan komedo-komedo tersebut mengalami reaksi peradangan (merah, nyeri, bengkak, dan dapat bernanah) . Komedo yang mengalami reaksi peradangan inilah yang kita lihat sehari-hari dalam bentuk jerawat. Beratnya peradangan yang terjadi akan menentukan bentuk jerawat yang muncul, apakah hanya bintik merah saja, atau sampai bernanah seperti sebuah bisul.

 

Pencegahan Jerawat

Jadi dapat disimpulkan ada 4 hal utama yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat yaitu 1) produksi kelenjar minyak yang berlebihan, 2) sumbatan muara saluran kelenjar minyak, 3) adanya kuman P. acnes, dan 4) adanya reaksi peradangan. Agar kita dapat mencegah dan mengobati jerawat keempat faktor diatas harus dapat kita tangani secara bersamaan.

 

Misalnya, karena kita tahu bahwa yang dapat memicu produksi minyak yang berlebihan adalah berkeringat, maka kita harus menghindari udara panas, lembap, dan mengkonsumsi makanan pedas yang dapat membuat kita berkeringat. Menghindari stres dan mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak juga dapat mengurangi produksi kelenjar minyak. Sumbatan pada muara kelenjar minyak dapat kita cegah dengan cara rajin mencuci muka, terutama pada orang dengan tipe kulit yang berminyak. Cuci muka cukup dengan air atau dengan sabun bayi karena tidak akan menyebabkan iritasi dan peradangan lebih lanjut. Saya menganjurkan 3 jam sekali cuci muka dengan air dan dengan sabun bayi setiap habis memakai kosmetik atau setelah terkena debu serta polusi udara. Dengan mencuci muka, kuman P. acnes juga dapat terbunuh sehingga mengurangi peradangan yang terjadi. Agar peradangan tidak menjadi semakin parah, jerawat tidak boleh ditekan ataupun digaruk.

 

Pengobatan Jerawat

Selain dengan hal-hal pencegahan di atas, keempat hal penyebab jerawat tersebut juga dapat diatasi dengan pemberian obat. Proses penyumbatan muara kelenjar minyak oleh kulit ari yang tumbuh secara berlebihan dan tidak teratur dapat diatasi dengan pemberian krim asam retinoid yang bersifat menormalkan pertumbuhan kulit ari tersebut. Kuman P. acnes dapat dibunuh dengan pemberian krim antibiotik yang sesuai. Antibiotik tertentu seperti klindamisin juga dapat mengurangi peradangan yang terjadi pada kulit. Adapun produksi kelenjar minyak yang berlebihan dapat dikurangi dengan pemberian tablet asam retinoid. Tablet asam retinoid ini selain mengurangi produksi kelenjar minyak juga dapat mengurangi faktor-faktor penyebab jerawat yang lainnya sehingga untuk saat ini dianggap sebagai obat jerawat paling efektif. Hanya saja, efek samping dari obat ini juga berbahaya yaitu dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil oleh karena itu di Indonesia obat ini masih belum dijual secara bebas. 

 

Semua jenis pengobatan terhadap jerawat ini bersifat jangka panjang dan hasil yang optimal baru dapat dilihat setelah 3-6 bulan pengobatan oleh karena itu jangan cepat menganggap bahwa obat yang diberikan dokter kulit kurang ampuh dan segera berganti ke dokter lain. Agar bisa bebas dari obat, maka pencegahan terhadap keempat penyebab jerawat tersebut harus  selalu dijadikan perhatian. Karena seperti yang kita ketahui, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Pengumuman

Teman-teman yang terhormat, nantikan postingan saya minggu ini mengenai latar belakang saya belajar kedokteran di Jakarta, dan sebuah uraian ringan mengenai penyakit yang sering kita jumpai yaitu jerawat.

Untuk semua yang telah membaca dan memberikan tanggapan pada blog ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

 

Salam hangat,

Medha Satyarengga

Salah satu keuntungan menjadi seorang Abang Jakarta adalah mendapat kesempatan untuk melakukan tugas promosi kepariwisataan ke luar negeri. Pada tanggal 17 -22 September 2008 kemarin, saya bersama dengan None bertolak ke Tokyo, Jepang, untuk kegiatan promosi pariwisata Jakarta.

 

Kedatangan

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam, saya, None Milly, beserta rombongan Dinas Pariwisata DKI tiba di Bandara Narita, Tokyo. Tanpa membuang waktu, kami langsung berangkat ke Tokyo menggunakan mobil minibus sewaan dengan tarif 50.000 Yen atau sama dengan 5 juta rupiah. Saya sempat terkaget-kaget dengan tarif yang mahal tersebut, namun usut punya usut ternyata tarif transportasi di Jepang memang mahal. Contoh lain adalah tarif taksi, dimana ketika kita baru naik saja sudah dikenakan biaya awal 740 Yen atau sekitar 80 ribu rupiah.   

 

Hotel kami terletak di daerah Hamamatsucho yang terletak di Tokyo Bay. Selain menjadi abang, saya juga bertugas sebagai penunjuk arah rombongan, karena tidak ada satupun orang di rombongan kami yang mengetahui jalan-jalan di Tokyo. Saya sudah melakukan riset kecil-kecil lewat internet mengenai seluk-beluk transportasi kereta di Tokyo, tidak mudah memang karena sebagian besar menggunakan huruf kanji. Saya menyiasatinya dengan cara menghafalkan bentuk kanji tempat-tempat yang akan kita datangi. Alhamdulillah selama di Tokyo kami tidak nyasar

 

Pameran

Acara yang akan saya hadiri adalah sebuah pameran pariwisata terbesar di Asia Pasifik, dimana pesertanya adalah ratusan negara dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan tiap-tiap negara mendirikan stand yang berfungsi sebagai pusat informasi dan promosi negaranya. Sebagai Abang Jakarta, bersama none saya bertugas sebagai juru terang yang harus mengetahui seluk beluk pariwisata Jakarta. Namun sayangnya, kemampuan berbahasa Inggris saja tidak cukup karena sebagian besar orang Jepang tidak fasih berbahasa Inggris. Terpaksa kami menggunakan bahasa ‘Tarzan’ ditambah satu kosakata Jepang yaitu “Arigato”. Sadar akan hal ini, pada hari kedua pameran, seorang penerjemah dari KBRI datang meringankan beban kami.

 

Kereta Rel Listrik

Sistem transportasi massal di Tokyo didominasi oleh kereta listrik, baik subway, monorail, KRL, maupun kereta cepat shinkansen. Dari kamar hotel saya, saya dapat menyaksikan kereta saling susul-menyusul di 8 jalur kereta yang bersebelah. Kereta datang 5 menit sekali, dan dengan ketepatan waktu yang luar biasa tepat sampai ke hitungan detik. Kereta api ini sebagian dimiliki pemerintah Jepang, namun sebagian lagi dimiliki murni oleh swasta. Hal ini menyebabkan munculnya persaingan yang sehat dalam bisnis kereta api di Jepang yang pada akhirnya justru menguntungkan masyarakat. Dari tempat pameran munuju ke hotel, kami selalu menggunakan monorail, uniknya, saya dan None Milly tidak mengganti pakaian Abang None yang kami kenakan dan langsung naik ke monorail, tak ayal, kami segera menjadi pusat perhatian penumpang kereta yang lain. Bangga bercampur malu adalah perasaan yang saya rasakan waktu itu.

 

Makanan Jepang

Tidak hanya transportasi, makanan juga menjadi barang mewah di Tokyo. Minimal, satu kali makan kami harus mengeluarkan 500 Yen yang setara dengan 50ribu rupiah. Makanan paling murah meriah yang saya rasakan adalah sebuah paket nasi tempura yang dijual di sebuah supermarket kecil dan disimpan di lemari freezer. Setelah kita membayar, makanan tersebut akan langsung dihangatkan oleh petugas kasir dengan microwave hingga siap disantap. Dengan harga 350 Yen (35ribu rupiah) dan rasa yang enak, makan itu langsung menjadi favorit saya di Tokyo.

 

Kesibukan kami yang padat di arena pameran membuat saya dan None tidak sempat melihat banyak tempat menarik lainnya di Tokyo. Namun, pengalaman saya di Tokyo, membawa nama Indonesia sebagai Duta Bangsa,  tidak akan pernah saya lupakan

Halo, Apa Kabar?

Assalamualaikum!                                                                                                             Halo teman-teman, apa kabar

Perkenalkan, nama saya Medha Satyarengga. Saya adalah seorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir di Universitas Indonesia dan saya juga menjabat sebagai Abang Jakarta 2008. Kegiatan saya sehari-hari adalah menjalani pendidikan profesi dokter di RSCM, menjalankan tugas-tugas resmi Abang Jakarta, menjalani rapat-rapat yang masih berhubungan dengan kegiatan organisasi Abang None, dan sesekali berkunjung ke rumah  orang tua di Bogor.

Saya tertarik membuat blog ini karena saya merasa berbagai pengalaman, kisah, dan nilai-nilai positif yang saya dapatkan sebagai seorang Abang Jakarta dan Mahasiswa kedokteran perlu untuk diketahui teman-teman sekalian karena “pengalaman adalah guru terbaik”. Selain itu, saya juga ingin memberikan sedikit gambaran mengenai apa saja kegiatan Abang Jakarta selama satu tahun masa jabatan. Hal ini penting diketahui agar teman-teman semua mengetahui peran dan fungsi penting Abang None Jakarta dalam kepariwisataan Jakarta.

Selain hal-hal yang terkesan serius diatas, saya juga akan menulis berbagai cerita-cerita menarik seputar kehidupan pribadi saya dalam blog ini.

Teman-teman yang terhormat, komentar, kritik, dan saran yang membangun sangat saya nantikan untuk perbaikan di kemudian hari. Sekian saja pengantar singkat dari saya,  semoga blog ini dapat dinikmati oleh kita semua.

Wassalam.

Medha Satyarengga.